Blog Archive

Sunday, November 15, 2015

KEUTAMAAN PENCARI ILMU



Ilmu merupakan sandi terpenting dari hikmah. Sebab itu, Allah memerintahkan manusia agar mencari ilmu atau berilmu sebelum berkata dan beramal. Firman Allah: (Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Illah selain Allah, dan mohonlah ampunan bagi dosamu serta bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu). (QS. Muhammad: 19).
Ilmu sebelum berkata dan beramal. Sufyan bin Uyainah berkata: manusia paling bodoh adalah yang membiarkan kebodohannya, manusia paling pandai adalah yang mengandalkan ilmunya, sedangkan manusia paling utama adalah yang takut kepada Allah.
Ibnu Taimiyah mengatakan: bahwa ilmu yang terpuji, sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur'an dan As Sunnah, ilmu yang diwariskan para nabi. Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dirham dan dinar, tetapi mereka
mewariskan ilmu. Maka barang siapa mengambilnya, ia sangat beruntung”. (HR Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)            
Berikut ini beberapa keutamaan penuntut ilmu :
1.      Malaikat akan membentangkan sayap terhadap penuntut ilmu,”Sesungguhnya para malaikat benar-benar membentangkan sayapnya karena ridho atas apa yang dicarinya,” (HR. Ahmad dan Ibnu majah). [rika/islampos/sumber:daysabakugara]
2.      Orang berilmu adalah orang yang takut Allah SWT, sebagaimana dalam firmannya: (…. sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hambanya hanyalah orang-orangyang berilmu). (QS. Fathir 25).
3.      Allah mengangkat derajat orang yang berilmu. Sebagaimana firman Allah, (… Allah mengangkat orang beriman dan memiliki ilmu diantara kalian beberapa derajat dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan). (QS. Mujadilah 11)



II.2. HADIS HADIS KEUTAMAAN MENCARI ILMU

Hadits (1):

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ))مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ((. رواه مسلم
Artinya:
Dari Abu Hurairah  berkata, Rasulullah  bersabda: “Barangsiapa menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Kosakata:


سَلَكَMenempuh   :
يَلْتَمِسُMencari  :
سَهَّلَMemudahkan   :
الجَنَّةِSurga  :
Syarah Ringkas:

Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan menuntut ilmu dan menempuh jalan yang menyampaikan kepada ilmu. Menempuh jalan dalam menuntut ilmu memiliki dua pengertian, pertama; menempuh jalan dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan menuju majlis-majlis ilmu, baik di mesjid maupun di sekolah dan di tempat-tempat ilmu lainnya. Kedua; menempuh sarana yang menyampaikan seseorang kepada ilmu sekalipun ia duduk di atas kursi di rumahnya atau di tempat kerjanya yaitu dengan membaca buku-buku tentang ilmu syar’i.
Maka barangsiapa menempuh jalan-jalan tersebut untuk memahami ilmu syar’I, mengkaji tentang apa-apa yang mengundang kekridhoan dari Allah  niscaya Allah akan mudahkan baginya untuk memasuki surga-Nya.
Hukum dan Faidah:
1.       Keutamaan menuntut ilmu.
2.       Menuntut ilmu adalah salah satu jalan yang memudahkan seseorang menuju surga.
3.       Menuntut ilmu adalah ibadah. 


Teks Hadits (2):

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: ((وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ)). رواه أبو داود والترمذي

Artinya:
            Dari Abu Darda’  berkata, aku mendengar Rasulullah  bersabda: “Dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu sebagai bentuk keridhoaan mereka terhadap apa yang ia lakukan.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Kosakata:

تَضَعُ Meletakkan :
1.      أَجْنِحَتَهَاSayap-sayapnya :

Syarah Ringkas:

Diantara keutamaan menuntut ilmu yang dijelaskan oleh Rasulullah  adalah ketawadhuan para malaikat terhadap para penuntut ilmu. Maksud para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka adalah penghormatan mereka terhadap para penuntut ilmu sebagai bentuk keridhoan mereka.

Hukum dan Faidah:
1.                  Malaikat adalah hamba Allah yang taat dan patuh terhadap segala perintah-Nya.
2.                  Diantara sifat malaikat adalah memiliki sayap.
3.                  Ketawadhuan para malaikat kepada penuntu ilmu.
4.                  Keridhoan para malaikat terhadap penuntut ilmu menunjukkan keutaaman ilmu dan paenuntut ilmu.


Teks Hadits (3):

عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ))مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ)). متفق عليه
Artinya:
 Dari Mu’awiyah  berkata, Rasulullah  bersabda: “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, Allah pahamkan ia dalam urusan agama.” (Muttafun ‘Alaih)
Kosakata:

خَيْرًاKebaikan  :
يُفَقِّهْهُMemberinya kepahaman :

Syarah Ringkas:

Kepahaman dalam urusan agama adalah suatu nikmat dan anugrah yang sangat besar yang Allah berikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Kepahaman seseorang terhadap urusan agamanya merupakan salah satu bukti bahwa Allah menginginkan kebaikan baginya.

Maksud dari kepahaman dalam haidts ini bukan hanya terbatas pada keahliannya dalam masalah-masalah fiqih saja, akan tetapi kepahaman yang mencakup seluruh perkara yang berkaitan dengan syari’at Allah berupa aqidah, ibadah dan lain-lain.

Hukum dan Faidah:

1.       Kepahaman dalam agama adalah ciri kebaikan yang Allah kehendaki bagi seseorang.

2.       Keutamaan menuntut ilmu dan kefaqihan dalam agama


BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN

Ibnu Taimiyah mengatakan: bahwa ilmu yang terpuji, sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur'an dan As Sunnah, ilmu yang diwariskan para nabi. Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dirham dan dinar, tetapi mereka
mewariskan ilmu. Maka barang siapa mengambilnya, ia sangat beruntung”. (HR Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)            
Berikut ini beberapa keutamaan penuntut ilmu :
1.      Malaikat akan membentangkan sayap terhadap penuntut ilmu,”Sesungguhnya para malaikat benar-benar membentangkan sayapnya karena ridho atas apa yang dicarinya,” (HR. Ahmad dan Ibnu majah). [rika/islampos/sumber:daysabakugara]
2.      Orang berilmu adalah orang yang takut Allah SWT, sebagaimana dalam firmannya: (…. sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hambanya hanyalah orang-orangyang berilmu). (QS. Fathir 25).
3.      Allah mengangkat derajat orang yang berilmu. Sebagaimana firman Allah, (… Allah mengangkat orang beriman dan memiliki ilmu diantara kalian beberapa derajat dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan). (QS. Mujadilah 11)



No comments:

Post a Comment