BAB II
PEMBAHASAN
A.
Menganalisis
Pasar Konsumen dan Prilaku Pembeli
Pasar
konsumen adalah pasar yang dimana pembelinya adalah individual yang membeli
produk untuk digunakan atau disewakan. Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan
memuaskan kebutuhan dan rangsangan serta keinginan pelanggan sasaran. Bidang
ilmu perilaku konsumen memepelajari bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan,
atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.
Kemudian,
pasar yang telah ada dianalisis lewat berbagai kegiatan. Secara terperinci
kegiatan-kegiatan tersebut meliputi : studi batas dan struktur pasar, studi dan
deskripsi konsumen akhir, studi dan deskripsi industri serta sistem nilai
tambah, evaluasi pesaing inti, prediksi potensi pertumbuhan pasar. Lima
kegiatan demikian, merupakan kerangka kerja yang memberikan landasan penting
identifikasi segmen pasar dan keunggulan bersaing. Mayoritas, bisnis saat ini
bertindak melakukan penargetan terhadap satu atau lebih segmen pasar. Pasar
adalah harus ditentukan dan dianalisis untuk kejelasan arena pertempuran dan
penerimaan profit dari keberhasilan persaingan.
Pemasar
harus benar-benar mengerti antara teori dan kenyataan dari perilaku konsumen.
Perilaku konsumen dalam membeli suatu produk dipengaruhi oleh faktor budaya,
faktor sosial, dan faktor individu.
Perilaku
konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian
penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang
mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan
produk, pelayanan dari sumber lainnya.
Memahami
prilaku konsumen dan mengenal pelanggan tidak pernah sesederhana. Dalam
menganalisis suatu pasar konsumen, seseorang perlu mengetahui tentang penduduk,
obyek, tujuan pembeli, organisasi, operasi, peristiwa, dan tempat penjualan.
B. Priluku Konsumen.
Perilaku konsumen adalah studi tentang
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan
bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan mereka.
Titik untuk memahami perilaku adalah model
rangsangan dan tanggapan. Rangsangan pemasaran dan lingkungan mulai memasuki
kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusan
menimbulkan keputusan pembeli tertentu
Tanggapan dan rangsangan pada pembeli yaitu
prilaku konsumen dalam membeli suatu produk, produk merupakan titik pusat pada kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari
suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi dan merupakan
alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya. Suatu
produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi
kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar
dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.
Pentingnya prilaku konsumen pada kehidupan
sehari – hari, terutama hal yang mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka
membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka
membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya.
Di samping itu dapat juga mempelajari
pemakaian konsumen, mengevaluasi pasca-pembelian produk yang mereka beli dan
untuk mengetahui cara individu membuang produk yang dulu pernah baru.
C.
Faktor Yang Memepengaruhi Perilaku Pembelian
Prilaku
pembelian konsumen di pengaruhi oleh beberapa factor yaitu diantaranya ;
budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor budaya mempunyai
pengaruh yang paling luas dan paling dalam.
a.
Factor budaya
Budaya,
sub budaya, dan kelas sosial merupakan hal sangat penting dalam prilaku
pembelian.
1. Budaya
Budaya
merupakan penentu keinginan dan prilaku yang paling mendasar. Anak-anak
mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan prilaku dari keluarganya
serta lembaga-lembaga penting lain. Anak-anak yang di besarkan di amerika
serikat mendapatkan nilai-nilai berikut : prestasi dan keberhasilan, aktivitas,
efisiensi, dan kepraktisan, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme,
kebebasan, kenikmatan eksternal, humanisme, dan berjiwa muda.
2. Sub budaya
Masing-masing
budaya terdiri dari sub budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak
ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggotanya.Sub budaya terdiri dari
kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub budaya yeng
membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering merancang produk dan program
pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
3. Kelas sosial
Pada
dasarnya semua masyarakat memiliki strata sosial. Stratifikasi tersebut
kadang-kadang terbentuk sistem kasta dimana anggota kasta yang berbeda di
besarkan dengan peran terrtentu dan tidak dapat mengubah keanggotan kasta
mereka. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial.Kelas
sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang
tersusun secara hierarkis dan yang anggota nya menganut nilai-nilai, minat, dan
prilaku yang serupa
b.
Factor
sosial
Selain faktor budaya, prilaku seorang konsumen
di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta
peran dan status sosial.
1. Kelompok acuan
Kelompok acuan secara seseorang terdiri dari
semua kelompok yang memiliki kelompok (tatap muka) atau tidak langsung terhadap
sikap atau prilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap
seseorang dinamakan kelompok keanggotaan
2. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan ia telah menjadi objek
penelian yang luas.anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling
berpengaruh. Kita dapat mebedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli
keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang dan
orang tua seorang mendapat orientasi atas agama, politik dan ekonomi serta
ambisi pribadi.
3. Harga diri dan cinta
Bahkan jika pembeli tidak lagi berinteraksi
secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga terhadap prilaku pembeli
dapat tetap signifikan. Di negara - negara dimana orang tua tinggal dengan
anak-anak mereka yang sudah dewasa, pengaruh mereka dapat menjadi sangat besar
pengaruh yang lebih langsung terhadap prilaku pembelian sehari-hari adalah
keluarga prokreasi yaitu, pasangan dan anak-anak seseorang.
4. Peran dan status.
Orang-orang memilih produk yang dapat
mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat. Oleh karena itu,
direktur utama perusahaan sering mengendarai mercendes memakai pakaian yang
mahal, dan minum-minuman berakohol dan cipas regal. Pemasar menyadari potensi
simbol status dari produk dan merek.
c.
Faktor
Pribadi
Keputusan pembeli juga di pegaruhi oleh
karakteristik pribadi karakteristik tersebut meliputi usia dan siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian.
1. Usia dan tahap siklus hidup
Orang
membeli barang dan jasa yang berbeda setiap hidupnya mereka makan makanan bayi
selama tahun-tahun awal hidupnya, banyak ragam makanan selama tahunan
pertumbuhan dan kedewasaan serta diet khusus selama tahun-tahun berikutnya.
Selera orang tehadap pakaian, perabot, dan rekreasi juga berhubungan dengan
usia.
2. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan
seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya pekerja kerah biru akan membeli
pakaian kerja, sepatu kerja, dan kotak makan
siang. Direktur perusahaan akan membeli pakaian sangat mahal perjalanan denagan
pesawat udara keanggotaan contry club. Oleh karena itu perusahaan perangkat
lunak komputer akan merancang perangkat komputer yang berbeda untuk manajer mereka,
insyur, pengacara dan dokter.
3. Gaya hidup
Orang-orang
yang bersal dari sub budaya. Kelas sosial, dan pekerjaan yang lama dapat
memiliki gaya hidup yang berbeda, gaya hidup adalah pola hidup seseorang di
dunia yang di ekspresikan dlam bentuk aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup
m,enggambarkan keseluruhan diri seseorang yuang berinteraksi dengan
lingkunganya.
4. Kepribadian dan konsep diri
Masing-
masing orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi prilaku
pembelinya. Yang kita maksud kepribadian, adalah karakteristik fisiologis
seseorang yang berbeda dengan orang lain yanag menyebabkan tanggungan yang
relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.
d.
Factor
psikologis
Pilihan pembelian seseorang di pengaruhi oleh 4
faktor psikologis utama motivasi, presepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan
pendirian.
1. Motivasi.
Seseorang
memiliki banyak kebutuhan pada waktu tetentu beberapa kebutuhan bersifat
biogenis kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus,
tidak nyaman. Kebutuhan yang lain bersifat psikogenis kebutuhan itu muncul dari
tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa
keanggotaan kelompok. Suatu kebutuhan akan menjadi motiv jiaka di dorong hingga
mencapai tingkat intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang cukup
mendorong seseorang untuk bertindak.
2. Persepsi.
Seseorang
yang bermotivasi siap untuk bertindak bagaimana motivasi bertindak akan di
pengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu.
Persepsi
adalah proses yang digunakan oleh seseorang individu untuk memilih
mengorganisasi, dan menginterprestasi masukan-masukan informasi guna
menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
3. Pembelajaran.
Saat orang bertindak, mereka bertambah
pengetahuannya. Pembelajaran meliputi perubahan prilaku seseorang yang timbul
dari pengalaman. Sebagian besar prilaku manusia adalah hasil dari belajar.
D.
Proses Keputusan Pembelian
Untuk meraih keberhasilan , pemasar harus
melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang mempengaruhi pembeli dan
mengembangkan pemahaman mengenai bagaimna konsumen melakukan keputusan
pembelian. Secara khusus, pamasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat
keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelaan , dan langkah-langkah
dalam pembelian.
® Peran pembelian.
Adalah mudah untuk mengidentifikasi pembeli
berbagai produk. Di amerika serikat, yang memilih alat cukur biasanya pria, dan
yang memilih stoking baisanya wanita. Meskipun demikian , pemasar harus
berhati-hati dalam menetapkan keputusan mengenai sasaran mereka. Karena peran
pembelian selalu berubah, ICI, perusahaan kimia raksasa inggris. Menentukan
dengan penuh keheranan bahwa wanita membuat 60 persen keputusan mengenai merek
cat rumah. Oleh karena itu ICI memutuskan untuk mengiklankan merek delux-nya ke
wanita.
Kita dapat membelikan lima peran yang dimainkan
orang dalam keputusan pembelian:
Pencetus:
seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan
untuk membeli suatu produk atau jasa
Pemberi
pengaruh: seseorang yang pandangan atau sarannya
mempengaruhi keputusan.
Pengambil
keputusan :
seseorang yang mengambil keputusan untuk setiap keputusan komponen
pembelian. Apakah membeli, tidak membeli bagaimana membeli dan dimana membeli
Pembeli : orang yang melakukan pembelian yang
sesungguhnya
Pemakai : Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan
produk atau jasa yang bersangkutan.
®
Perilaku Pembelian
Pengambilan
keputusan konsumen berbeda – beda, bergantung pada jenis keputusan pembelian.
Henry Assael membedakan 4 jenis perilaku pembelian konsumen berdasarka tingkat
keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan antar merek
Ø Perilaku
pembelian yang rumit
Perilaku
pembelian yang rumit terdiri dari proses 3 langkah.
·
Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu.
· Kedua,
Ia membangun sikap tentang produk tersebut.
·
Ketiga, Ia membuat pilihan pembelian yang cermat.
Konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang
rumit bila mereka sangat terlibat dalam pembelian dan sadar akan adanya
perbedaan besar antar merek. Perilaku pembelian yang rumit itu lazim terfjadi
bila produknya mahal, jarang dibeli, beresiko dan sangat mengekspresikan diri
seperti mobil.
Ø Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan
Kadang –
kadang kosumen sangat terlibat dalam pembelian namun melihat sedikit perbedaan
antar merek. Keterlibatan yang tinggi didasari oleh fakta bahwa pembelian
tersebut mahal, jarang dilakukan dan beresiko. Dalam kasus itu, pembeli akan
berbelanja dengan berkeliling untuk mempelajari merek yang tersedia. Jika
konsumen menemukan perbedaan mutu antar merek tersebut, dia mungkin akan
memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen menemukan perbedaan kecil dia
mungkin akan membeli semata – mata berdasarkan harga dan kenyamanan.
Setelah
pembelian tersebut, konsumen mungkin mengalami disonansi / ketidaknyamanan yang
muncul setelah merasakan adanya fitur yang tiak mengenakan atau mendengarkan
kabar yang menyenangkan mengenai merek lain, dan akan siaga terhadap informasi
yang mendukung keputusannya. Dalam contoh itu, konsumen pertama – tama
bertindak, kemudian mendapat keyakinan baru, dan berakhir dengan mendapatkan
serangkaian sikap. Komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi
yang membantu konsumen merasa puas terhadap pilihan mereknya.
Ø Perilaku pembelian karena kebiasaan
Perilaku
konsumen dalam kasus produk dengan keterlibatan rendah tidak melalui urutan
umum keyakinan, sikap dan perilaku. Konsumen tidak secara luas mencari
informasi tentang merek, mengevaluasi karakteristik merek, dan memutuskan merek
apa yang akan dibeli. Melainkan konsuen menjadi penerima informasi pasif
melalui televise atau media cetak. Pengulangan iklan menciptakan keakraban
merek bukannya keyakinan merek. Setelah pembelian, konsumen tersebut
bahkan mungkin tidak engevaluasi pilihan tersebut karena mereka tidak banyak
terlibat dengan produk tersebut. Bagi produk dengan keterlibtan rendah, proses
pembelian dimulai dari keyakinan merek yang dibentuk oleh pemahaman pasif,
dilanjutkan oleh perilaku pembelian, dan kemudian mungkin diikuti oleh
evaluasi.
Ø Perilaku pembelian yang mencari varias
Beberapa
situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah tetapi
perbedaan antar merek yang signiikan. Dalam situasi itu, konsumen sering
melakukan peralihan merek. Misalnya kue kering, konsumen memiliki beberapa
keyakinan tentang kue kering, memilih merek kue kering tanpa melakukan banyak
evaluasi dan mengevaluasi produk selama konsumsi. Namun, pada kesempatan
berikutnya, konsumen mungkin mengambil merek lain karena ingin mencari merek
yang berbeda. Peralihan merek terjadi karena mencari variasi bukannya karena
ketidakpuasan.
E. Tahap – tahap pengambilan keputusan
Proses
pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan, yang
dapat berupa kebutuhan eksternal dan internal. Pemasar perlu mengidentifikasi
keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari
sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasikan rangsangan yang paling
sering membangkitkan minat akan suatu kategori. Para sarjana pemasaran telah
menyusun Model Lima Tahap Pembelian Konsumen, yaitu : Pengenalan
Masalah, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Keputusan Pembelian,
Perilaku Pascapembelian.
Model tahapan tersebut menunjukan bahwa para
konsumen harus melalui seluruh lima urutan tahap ketika membeli produk, namun
tidak selalu begitu. Para konsumen dapat melewati atau membalik beberapa tahap.
Contoh, seorang wanita yang membeli merek pasta gigi yang biasa digunakannya
akan langsung bertindak dari kebutuhanakan pasta gigi ke keputusan pembelian,
dengan melewati pencarian informasi serta evaluasi alternative. Namun, kita
akan menggunakan model tahapan tersebut karena model tersebut menampung seluruh
cakupan pertimabangan yang muncul ketika konsumen menghadapi pembelian baru
dengan keterlibatan yang tinggi.
Pengenalan Masalah
Proses
pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut
dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama,
salah satu kebutuhan umum seseorang – lapar, haus, seks – mencapai ambang batas
tertentu dan mulai menjadi pendorong. Dalam kasus kedua, kebutuhan ditumbuhkan
oleh rangsangan eksternal. Seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang
segar serta hangat sehingga terangsang rasa laparnya; orang tersebut mengagumi
mobil baru tetangganya; atau ia menonton iklan televisi tentang liburan di
Hawaii.
Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan
yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah
konsumen, para pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering
membangkitkan minat akan kategori produk tertentu. Para pemasar kemudian dapat
menyusun strategi pemasaran yang mampu memicu minat konsumen.
Pencarian
informasi
Konsumen yang terangsang oleh kebutuhannya kan
terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Terdapat dua level
rangsangan :
1)
Penguatan perhatian (sekedar peka terhadap informasi produk)
2)
Pencarian informasi secara aktif (konsumen berusaha mencari sumber informasi)
Sumber
informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok :
1)
Sumber pribadi (keluarga, teman, kenalan, dll.)
2)
Sumber komersial (iklan, wiraniaga, penyalur)
3)
Sumber public (media massa)
4)
Sumber pengalaman (penanganan, pengkajian).
Dalam mengidentifikasi sumber informasi
perusahaan harus menanyakan kepada konsumen dari mana mereka pertama kali
mendengar merek tersebut. Ini akan membantu perusahaan dalam menyiapkan
komunikasi yang efektif.
Evaluasi
Alternatif
Beberapa konsep dasar akan membantu kita
memahami proses evaluasi konsumen:
1)
Konsumen berusaha untuk memenuhi kebutuhan
2)
Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk
3)
Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang bebrbeda-beda
Terdapat
lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu
1)
Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen
terhadap produk atau jasa tersebut.
2)
Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan
Ciri-ciri produk.
3)
Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol.
4)
Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang
diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari.
5)
Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak
ciri-ciri barang.
Atribut yang diminati oleh pembeli berbeda-beda
menuruk produk seperti Kamera, Hotel, Obat kumur, Ban, dll. Konsumen akan
mencari atribut yang manfaatnya sesuai dengan yang diinginkannya.
Keputusan Pembelian
Ada dua
factor yang mempengaruhi keputusan pembelian, namun kedua factor ini dapat
berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian yaitu:
1) Sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang
lain akan mengurangi alternative yang disukai akan bergantung pada dua hal
yaitu intensitas sikap negative orang lain terhadap alternative yang disukai
konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti orang lain.
2) Factor situasi yang tidak terantisipasi,
yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian. Keputusan konsumen untuk
memodifikasi, menunda, atau menghindari suatu keputusan sangat di pengaruhi
oleh resiko yg di rasakan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Meningkatnya
kebutuhan yang lebih besar akan informasi pemasaran saat ini disebabkan oleh
timbulnya pemasaran global, penekanan pada keinginan pembeli, dan kecenderungan
kepada persaingan non harga. Untuk melaksanakan tanggung jawab analisis, perencanaan,
implementasi dan pengendalian para manajer pemasaran membutuhkan sisten
informasi pemasaran (SIP).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku pembelian:
·
Faktor budaya
·
Faktor sosial
·
Faktor pribadi
·
Faktor psikologis
Setelah
membeli produk konsumen akan merasa puas atau tidak puas. Tugas pemasar adalah
memantau kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan pemakaian produk
pascapembelian.
No comments:
Post a Comment