A.
PENGERTIAN INTUISI
Intuisi
adalah kegiatan berfikir yang tidak analitis, tidak berdasarkan pada pola
berfikir tertentu. Pendapat yang berdasarkan intuisi ini timbul dari
pengetahuan yang terdahulu melalui suatu proses berfikir yang tidak disadari.
Ada pendapat yang mengatakan, bahwa intiusi merupakan pengalaman puncak.
Pendapat lain mengatakan, bahwa intuisi merupakan intelegensi yang paling
tinggi.Intuisi hanya diberikan Tuhan kepada jiwa manusia yang bersih dan
dirasakan sebagai getaran hati nurani yang merupakan panggilan Tuhan untuk
berbuat sesuatu yang amat khusus.
Menurut David G. Myers Intuis adalah
kemampuan manusia untuk memperoleh pengetahuan langsung atau wawasan langsung
tanpa melalui observasi atau penalaran terlebih dahulu. “Pemikiran intuitif itu
layaknya persepsi, sekelebat, dan tanpa usaha.
Intuisi merupakan pengetahuan yang
didapat tanpa melalui proses penalaran tertentu. Intuisi ini dapat bekerja
dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar. Artinya suatu permasalahan itu muncul
dalam keadaan orang itu tidak sedang menggelutinya, tetapi jawaban serta merta
muncul dibenaknya.
Berbagai
potensi yang ada pada diri kita ini seyogyanya dimanage atau dikelola dengan
baik, kemudian digunakan secara optimal dalam hidup ini dan akhirnya yang
sangat penting adalah mengendalikan potensi tersebut agar selalu dapat memberikan
kesuksesan, kebaikan, kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidup, baik di dunia
maupun di akherat nanti.
B.
MACAM-MACAM INTUISI
1. Khatir
Khâtir ialah bisikan yang menghunjam ke
dalam hati seseorang tanpa diduga olehnya. Bisikan pada khâtir lebih terarah
pada perintah untuk melakukan sesuatu.Khatir juga disebut bekas-bekas yang
timbul di dalam hati seseorang, yang mendorongnya dan mengajaknya untuk
melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan. karena berubah-ubahnya hati. Semua
khatir yang timbul di hati seseorang itu sebenarnya dari Allah Ta’ala.
2. Ilham
Potensi intuitif manusia yang mengajak
pada kebaikan. Intuisi ini bisa bersifat Rabbani atau intuisi Ilahi dan bisa
dari bisikan malaikat atas ijin Allah. Fenomena ilham dalam masyrakat islam
khususnya dan dalam hati seorang muslim merupakan fenomena yang bisa terjadi
menurut syara’.
Ilham ini sering terjadi di lingkungan
ummat, bahkan sering dialami oleh setiap orang itu sendiri atau disaksikan dari
orang-orang di sekitar mereka, jika mereka melakukan sesuatu hal yang termasuk
kategori perjalanan menuju Tuhan.
Di sini, cakrawala dan perasaan qalbiyah
bisa dirasakan seseorang apabila memiliki nash-nash yang qath’i atau
pasti yang dengannya dia merasa tenang sehingga apa yang dirasakannya adalah
benar, karena nash-nash Rabbani memberikan penjelasan kepadanya tentang
hakikat dunia jiwa, hati dan akal dan apa yang mungkin terjadi atau dialami oleh
ketiganya.
3. Ilmu laduni
Dalam
ilmu tasawuf, ilmu laduni dianggap ilmu yang paling tinggi dibandingkan
ilmu-ilmu lainnya. Ilmu laduni merupakan ilmu yang dikaruniakan Allah SWT
kepada seorang secara tiba-tiba tanpa diketahui bagaimana proses awalnya, sehingga
orang menerimanya dapat langsung menguasai ilmu tersebut tanpa belajar.
Secara etimologi atau bahasa ilmu
laduni terdiri atas dua kata bahasa arab, “ilmu” dan “laduni”, kata ilmu
diartikan dengan pengetahuan (knowledge), sedangkan laduni adalah hidayah dari
Allah. Jadi ilmu laduni adalah pengetahuan yang datang dari sisi Allah yang
diberikan kepada manusia.
Menurut pandangan psikologi, ilmu
laduni disebut dengan pengetahuan diam-diam (Tacit knowledge) atau
pengetahuan implicit, yang dipelajari melalui pengalaman tetapi tanpa intense.
Dan pengetahuan diam-diam ini tidak bisa diakses secara biasa oleh kesadaran.
4.
Waswas
Wawas merupakan bisikan dari setan dan
hawa nafsu yang mengajak negative berprilaku menyimpang. Disebut juga gerak
hati yang datang dari setan dan hawa nafsu tetapi sebenarnya ini timbul sesudah
adanya ajakan dari setan dan hawa nafsu. Seperti yang dijelaskan di surat
al-An’am ayat 112 yang artinya:
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi
tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari
jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain
perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu
menghendaki , niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka
dan apa yang mereka ada-adakan.”
5.
Firasat
Firasat adalah
kekuatan yang diberikan Allah tersebut, tidak hanya terbatas kepada cara
memandang, melihat, memutuskan suatu perkara ataupun mencarikan jalan keluar.
Akan tetapi, kekuatan tersebut mencakup seluruh aspek kehidupan ini. Orang yang
beriman mempunyai kelebihan kekuatan dalam bersabar menghadapi ujian dan
cobaan, karena dia yakin bahwa hanya Allah-lah yang mampu menyelamatkan dan
memberikan jalan keluar dari ujian tersebut, sekaligus berharap dari ujian
tersebut, bahwa dia akan mendapatkan pahala di sisi-Nya dan akan menambah
ketinggian derajatnya di akherat kelak.
Tanda- tanda
firasat yang digunakan oleh seorang yang alim untuk mengetahui sebuah
peristiwa, bukan hanya berupa “fahisah“ (kemaksiatan seperti zina dan
sejenisnya) saja, akan tetapi tanda-tanda itu bisa juga berupa penyelewengan
dari manhaj Al Quran secara umum dan penyelewengan dari disiplin ilmu yang
benar, walaupun kadang, penyelewengan tersebut dilakukan dengan tidak sengaja,
seperti : tidak adanya amar ma’ruf dan nahi mungkar didalam suatu masyarakat,
atau bahkan ada perbuatan amar ma’ruf dan nahi mungkar, tetapi tidak dilandasi
dengan ilmu syar’i yang benar.
6. Wahyu
Dalam syariat Islam, wahyu
adalah qalam atau pengetahuan dari Allah, yang diturunkan kepada seluruh makhluk-Nya
dengan perantara malaikat ataupun secara langsung. Kata
"wahyu" adalah kata benda, dan bentuk kata kerjanya adalah awha-yuhi,
arti kata wahyu adalah pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat.
Selanjutnya dijelaskan lebih dalam bahwa
pengertian makna wahyu meluas menjadi beberapa makna, di antaranya adalah
sebagai:
- Perintah
- Isyarat, seperti yang terjadi pada kisah Zakaria
“
|
Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, berilah
aku suatu tanda." Tuhan berfirman: "Tanda bagimu ialah bahwa kamu
tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu
sehat." Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi
isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan
petang." (Maryam 10-11)
|
C.
QUANTUM LEARNING ISLAMI.
Metode Quantum
Learning merupakan seperangkat metode dan falsafah belajar yang membuat belajar
sebagai suatu proses yang menyenangkan,penuh kegembiraan dan bermanfaat.
tujuan Quantum
Learning menurut pandangan Islam adalah membina manusia guna mampu menjalankan
fungsinya sebagai hamba Allah dan Khalifah-Nya. Manusia yang dibina adalah
mahluk yang memiliki unsur-unsur material (jasmani) dan inmaterial (akal dan
jiwa). Pembinaan akal menghasilkan ilmu. Pembinaan jiwa menghasilkan kesucian
dan etika, sedangkan pembinaan jasmani menghasilkan keterampilan. Dengan
penggabungan unsur-unsur tersebut, terciptalah makhuk dwidimensi dalam satu
keseimbangan, dunia dan akhirat, ilmu dan amal
Penerapan
metode Quantum learning seperti kegiatan tadabbur alam misalnya,mengantar siswa
untuk mengetahui kebesaran Allah bukan lewat teks tapi langsung melihat dalam
alam nyata.Dalam belajar para siswa tidak hanya dituntut untuk
mempelajari,menekuni, dan menguasai berbagai pelajaran dalam bentuk teori saja
seperti membaca dan menulis.Namun mereka juga diarahkan untuk dapat melakukan
kerja praktek di lapangan melalui berbagai kegiatan “ekstra kurikuler” sesuai
konsep pendidikan islam,yang dapat diambil manfaatnya dan dapat menghasilkan
pengalaman belajar .
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dalam iman yang benar, ibadah dan mujahadah
yang benar, terdapat cahaya yang Allah tanamkan di dalam hati
hamba-hambaNya yang dikehendaki-Nya. Dan jelas sekali iman sesungguhnya
dinisbatkan dengan meningkatnya kesehatan, kebahagiaan, pengendalian, karakter,
kedermawanan, dan keikhlasan.
Jika dalam diri sendiri dapat jujur,
dapat di ketahui mana yang benar. Di kegelapan malam, kaum teis dan ateis akan
memiliki momen masing-masing ketika mereka bertanya-tanya apakah sisi lain
mungkin mengandung kebenaran.
Mungkin seluruh intuisi spiritual adalah ilusi. Akan tetapi
jika dapat membuktikan hakikat realitas mutlak, kita tidak akan membutuhkan
iman untuk menempati spekulasi kita akan eksistensi Tuhan.
Maka dari itu segala gambaran yang
dilihat kita harus tinjau dengan keimanan yang kuat dan hati yang bersih agar
semua tidak tertipu oleh muslihat-muslihat yang menyesatkan. Dan semoga Allah
selalu memberi maghfirah dan rahmatNya untuk semua umat manusia.
Metode Quantum
Learning merupakan seperangkat metode dan falsafah belajar yang membuat belajar
sebagai suatu proses yang menyenangkan,penuh kegembiraan dan bermanfaat.
tujuan Quantum
Learning menurut pandangan Islam adalah membina manusia guna mampu menjalankan
fungsinya sebagai hamba Allah dan Khalifah-Nya
No comments:
Post a Comment